A'faf Wahida

Isnin, 7 Februari 2011

Turunnya Nabi Isa Alaihissalam Di Akhir Zaman

TURUNNYA NABI ISA ALAIHISSALAM DI AKHIR ZAMAN
Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas


Ahlus Sunnah mengimani tentang turunnya Nabi ‘Isa Alaihisslam di akhir zaman. Sifat-sifat Nabi ‘Isa Alaihissalam yang tercantum di berbagai riwayat adalah beliau seorang laki-laki, berperawakan tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya kemerah-merahan, rambut-nya keriting, berdada bidang, rambutnya meneteskan air seolah-olah beliau baru keluar dari kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya terurai memenuhi kedua pundaknya.

Setelah keluarnya Dajjal dan terjadinya kerusakan di muka bumi, maka Allah mengutus Nabi ‘Isa Alaihissalam untuk turun ke bumi.

Beliau Alaihissalam turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota Damaskus di Syam (Syiria). Beliau Alaihissalam menggunakan dua pakaian yang dicelup sambil meletakkan kedua tangannya pada sayap dua Malaikat, apabila beliau menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, apabila beliau mengangkat kepala maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan akan mati padahal nafasnya sejauh mata memandang. [2] Beliau turun di tengah golongan yang dimenangkan (ath-Thaaifatul Manshuurah) yang berperang di jalan haq dan berkumpul untuk memerangi Dajjal. [3] Beliau turun pada waktu didirikannya shalat Shubuh dan shalat di belakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa syari’at baru namun mengikuti syari’at yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam [4]

Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissalam di akhir zaman tercantum di dalam Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih, bahkan riwayat-riwayatnya mutawatir. Diriwayatkan lebih dari 25 Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalil dari Al-Qur-an al-Karim:

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai ‘Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.’” [Ali ‘Imran: 55]

Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah: إِنِّيْ مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ “Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku...”

Menurut Qatadah dan ulama lainnya: “Ini merupakan bentuk kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar (yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang seharusnya ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang seharusnya didahulukan). Kedudukan sebenarnya adalah إِنِّيْ رَافِعُكَ إِلَيَّ وَ مُتَوَفِّيْكَ “ Yakni Aku mengangkatmu kepada-Ku dan mewafatkanmu.

Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kematian tersebut adalah tidur, sebagaimana firman-Nya وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ “Dan Dia-lah yang menidurkan kalian di malam hari.” [Al-An’aam: 60]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, اللهُ يَتَوَفَّى اْلأَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا Allah yang memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati pada waktu tidurnya.". [Az-Zumar: 42]

2. Firman Allah Azza Wa Jala “Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, ‘Isa putera Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” [An-Nisaa': 157-158]

Allah mengangkat Nabi ‘Isa Alaihissaalam dalam keadaan hidup dengan ruh dan jasadnya, ayat di atas sebagai dalil untuk membantah orang-orang Yahudi yang menyangka ‘Isa dibunuh dan disalib. Kalau yang diangkat ruhnya saja, maka apa bedanya Nabi ‘Isa dengan Nabi-nabi yang lainnya, bahkan juga kaum Mukminin, semua ruhnya diangkat Allah sesudah wafat! Jadi, tidak beda antara Nabi ‘Isa dengan yang lainnya? Lantas apa manfaat penyebutan diangkat ke langit, kalau bukan yang di-angkat ruh dan jasadnya?! [5]

Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah -setelah menafsirkan ayat ini- kemudian membawakan beberapa hadits tentang turunnya Nabi ‘Isa Alaihissalam. Beliau Rahimahullah berkata: “Inilah hadits-hadits mutawatir yang berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari para Sahabat, seperti Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, ‘Utsman bin Abil ‘Ash, Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu Syuraikah dan Hudzaifah bin Usaid Radhiyallahu ‘anhum. Di dalam hadits-hadits ini mengandung petunjuk tentang sifat-sifat turunnya, juga tempatnya, yaitu ia akan turun di Syam (Syiria) tepatnya di Damaskus pada menara timur dan terjadi ketika akan didirikan shalat Shubuh. [6]

3. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang Kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” [Az-Zukhruuf: 61]

Tafsiran lafazh: : وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَة menurut Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsiir Ibni Katsiir adalah turunnya Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissalam sebelum hari Kiamat. Kemudian dijelaskan juga oleh Ibnu Katsir Rahimahullah hadits-hadits tentang turunnya Nabi ‘Isa sebelum hari Kiamat diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, Abul ‘Aliyah, Abu Malik, Ikrimah, Hasan, Qatadah, ad-Dhahhak dan selainnya. Hadits-hadits turunnya Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissalam sebelum hari Kiamat sebagai Imam yang adil, dan hakim yang bijaksana adalah mutawatir. [7]

Adapun dalil-dalil dari As-Sunnah:

1. Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَq فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا فَيَقُوْلُ: لاَ، إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ، تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ.

“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang berperang demi membela kebenaran sampai hari Kiamat.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka kemudian turun Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissalam, kemudian pemimpin golongan yang berperang tersebut berkata kepada Nabi ‘Isa: ‘Kemarilah, shalatlah mengimami kami.’ Kemudian Nabi ‘Isa menjawab: ‘Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai penghormatan bagi umat ini." [8]

2. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:


وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ q حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.

“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissalam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” [9]

3. Sabda Rasulullah Shallahu ‘alaihis salam: “Para Nabi itu bersaudara seayah, sedangkan ibu mereka berbeda-beda dan agama mereka satu. Aku adalah manusia yang paling dekat terhadap ‘Isa bin Maryam, karena tidak ada Nabi lagi antara dia dan aku. Dan dia akan turun (kembali). Jika kalian melihatnya, maka kenalilah oleh kalian bahwa dia adalah laki-laki yang sedang tingginya, berkulit putih kemerah-merahan, dia memakai dua buah baju yang agak kemerahan, seakan di kepalanya meneteskan air walaupun tidak basah. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah serta menyeru manusia kepada Islam. Di zamannya, Allah akan menghancurkan seluruh agama kecuali Islam. Dan Allah akan membunuh al-Masih ad-Dajjal. Kemudian terciptalah keamanan di muka bumi, hingga singa dengan unta mencari makan (di tempat yang sama) dan (demikian pula) harimau dan sapi, juga serigala dan kambing, serta anak-anak kecil bermain-main dengan ular tanpa mem-bahayakan mereka. Beliau tinggal selama empat puluh tahun, kemudian wafat dan kaum Muslimin menshalatkannya.” [10]

Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissalam memberikan hikmah yang besar, di antaranya:

1. Membantah Yahudi yang beranggapan bahwa mereka telah membunuh ‘Isa Alaihissalam. Padahal Nabi ‘Isa-lah yang akan membunuh pimpinan mereka yaitu Dajjal. 2. Sesungguhnya Nabi ‘Isa Alaihissalam mendapatkan di dalam Injil tentang keutamaan ummat Muhammad [Al-Fath: 29] Dan beliau berdo’a agar dimasukkan di antara mereka (ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan do’a beliau ketika beliau turun pada akhir zaman, dan beliau menjadi mujaddid (pembaharu) agama Islam. 3. Bahwa turunnya Nabi ‘Isa Alaihissalam dari langit untuk dimakamkan di bumi, karena tidak ada makhluk dari tanah yang mati di selainnya. 4. Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissalam membongkar kebohongan Nashrani, menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus upeti. 5. Beliau memiliki keistimewaan yang khusus, karena jarak antara Dia dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat dekat dan tidak ada Nabi lain yang memisahkan antara Nabi ‘Isa Alaihissalam dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 6. Nabi ‘Isa Alaihissalam berhukum dengan syari’at Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadi pengikut Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau turun tidak membawa syari’at yang baru, karena agama Islam penutup segala agama dan Nabi ‘Isa Alaihissalam menjadi hakim ummat ini, karena tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 7. Zamannya Nabi ‘Isa Alaihissalam adalah zaman yang penuh ketenangan, keamanan dan keselamatan. Allah mengirimkan hujan yang deras, menjadikan bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Harta berlimpah serta dihilangkan sifat-sifat iri, benci, dan dengki. 8. Lamanya Nabi ‘Isa Alaihissalam tinggal di bumi adalah selama 40 tahun. [11]

Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Hibban, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَيَمْكُثُ فِي اْلأَرْضِ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً إِمَامًا عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطًا.

“Beliau tinggal di bumi selama 40 tahun sebagai imam yang adil dan hakim yang bijaksana.” [12]

[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i, PO BOX 7803/JACC 13340A. Cetakan Ketiga Jumadil Awwal 1427H/Juni 2006M] _________ Footnotes [1]. Lebih lengkapnya lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim oleh Ibnu Katsir, tahqiq Ahmad ‘Abdus Syaafi’, Fashlul Maqaal fi Raf’i ‘Isa Hayyan wa Nuzulihi wa Qatlihi ad-Dajjaal (hal. 337-364) oleh Dr. Muhammad Khalil Hirras dan Asyraa-thus Saa’ah dan Qishshatul Masiih ad-Dajjaal wa Nuzuuli ‘Isa Alaihissalam wa Qatlihi Iyyaahu oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. [2]. HR. Muslim (no. 2937 (110)) dari Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu 'anhu. Lihat Syarah Shahiih Muslim (XVIII/67-38), oleh Imam an-Nawawi. [3]. HR. Muslim (no. 156 (247)), Ahmad (III/384), Abu ‘Awanah (I/106), Ibnul Jarud (no. 1031) dan Ibnu Hibban (no. 6780) dari Sahabat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu 'anuhma. [4]. Qishshatul Masiih ad-Dajjaal wa Nuzuuli ‘Isa Alaihissalam wa Qatlihi Iyyaahu (hal. 142-143) oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani [5]. Diringkas dari Fashlul Maqaal (hal. 13-14). [6]. Tafsiir Ibni Katsiir (I/644), cet. Daarus Salaam. [7]. Tafsiir Ibni Katsiir (IV/139-140), cet. Daarus Salaam. [8]. HR. Muslim (no. 156 (247)), Ahmad (III/384), Abu ‘Awanah (I/106), Ibnul Jarud (no. 1031) dan Ibnu Hibban (no. 6780) dari Sahabat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu 'anhu. [9]. HR. Al-Bukhari kitab Ahaadiitsul Anbiyaa’ bab Nuzuul ‘Isa Ibni Maryam (no. 3448), Fat-hul Baari (VI/490-494) dan Muslim Kitaabul Iimaan bab Nuzuul ‘Isa Ibni Maryam Haakiman bi Syari’ati Nabiyyinaa Muhammad j (no.155 (242)), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. [10]. HR. Abu Dawud (no. 4324), Ibnu Hibban (IX/450, no. 6775, 6782 dalam Ta’liiqatul Hisaan) dan Ahmad (II/406, 437), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (V/214 no. 2182). [11]. Lihat Asyraathus Saa’ah (hal. 355-363), oleh Dr. Yusuf al-Wabil. [12]. HR. Ahmad (VI/75), Ibnu Hibban (no. 1905, Shahiih Mawaariduzh Zham’aan no.1599) dari ‘Aisyah x. Kata Imam al-Haitsamy: “Hadits ini rawi-rawinya shahih.” Lihat Majma’uz Zawaa-id (VII/338) dan Qishshatu Dajjal (hal. 60).

Sakaratul Maut, Detik-Detik Yang Menegangkan Dan Menyakitkan

SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI MENYAKITKAN[1]

Oleh Dr Muhammad bin Abdul Aziz bin Ahmad Al'Ali


Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya"[2].

Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah:

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian[3].

Juga ayat:

كَلآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ {26} وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ {27} وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ {28} وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ {29} إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ {30}

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]

Syaikh Sa'di menjelaskan: "Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: "Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang akan menyembuhkan?" artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan".[4]

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut: Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam)

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ

"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas"[5]

Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا أخرجه البخاري في المغازي باب مرض النبي ووفاته.اليَوْمِ َرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ

"Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: "Alangkah berat penderitaanmu ayahku". Beliau menjawab: "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini…[al hadits]" [6]

Dalam riwayat Tirmidzi dengan, 'Aisyah menceritakan:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا أَغْبِطُ أَحَدًا بِهَوْنِ مَوْتٍ بَعْدَ الَّذِي رَأَيْتُ مِنْ شِدَّةِ مَوْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أخرجه الترمذي ك الجنائز باب ما جاء في التشديد عند الموت وصححه الألباني

"Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah".[7]

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda. [8]

KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG-ORANG YANG BERIMAN. Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Dalilnya, hadits Al Bara` bin 'Azib Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang proses kematian seorang mukmin:

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ قَالَ فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِي ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ

"Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: "Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya". Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi.."[al hadits].[9]

Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan ridla Allah untuknya. Secara tegas dalam kitab-Nya, Allah menyatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ {30} نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Fushshilat: 30]

Ibnu Katsir mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong mereka dengan berkata "janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan untuk akhirat dan jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik itu anak, istri, harta atau agama sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu. Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan turunnya kebaikan".

Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam: "Kabar gembira akan terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari Kebangkitan". Dan mengomentarinya dengan: "Tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran yang bagus sekali dan memang demikian kenyataannya".

Firman-Nya: "Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat maksudnya para malaikat berkata kepada orang-orang beriman ketika akan tercabut nyawanya, kami adalah kawan-kawan kalian di dunia, dengan meluruskan, memberi kemudahan dan menjaga kalian atas perintah Allah, demikian juga kami bersama kalian di akhirat, dengan menenangkan keterasinganmu di alam kubur, di tiupan sangkakala dan kami akan mengamankan kalian pada hari Kebangkitan, Penghimpunan, kami akan membalasi kalian dengan shirathal mustaqim dan mengantarkan kalian menuju kenikmatan syurga".[10]

Dalam ayat lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan firman-Nya:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلاَئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)", masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An Nahl: 32] . Syaikh Asy Syinqithi mengatakan: "Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa orang yang bertakwa, yang melaksanakan perintah Rabb mereka dan menjauhi larangan-Nya akan diwafatkan para malaikat yaitu dengan mencabut nyawa-nyawa mereka dalam keadaan thayyibin (baik), yakni bersih dari syirik dan maksiat, (ini) menurut tafsiran yang paling shahih, (juga) memberi kabar gembira berupa syurga dan menyambangi mereka mereka dengan salam…[11]

MENGAPA RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENDERITA SAAT SAKARATUL MAUT? Kondisi umum proses pencabutan nyawa seorang mukmin mudah lagi ringan. Namun kadang-kadang derita sakarul maut juga mendera sebagian orang sholeh. Tujuannya untuk menghapus dosa-dosa dan juga mengangkat kedudukannya. Sebagaimana yang dialami Rasulullah. Beliau Shallallallahu 'alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut seperti diungkapkan Bukhari dalam hadits 'Aisyah di atas.

Ibnu Hajar mengatakan: "Dalam hadits tersebut, kesengsaran (dalam) sakaratul maut bukan petunjuk atas kehinaan martabat (seseorang). Dalam konteks orang yang beriman bisa untuk menambah kebaikannya atau menghapus kesalahan-kesalahannya"[12]

Menurut Al Qurthubi dahsyatnya kematian dan sakaratul maut yang menimpa para nabi, maka mengandung manfaat :

Pertama : Supaya orang-orang mengetahui kadar sakitnya kematian dan ia (sakaratul maut) tidak kasat mata. Kadang ada seseorang melihat orang lain yang akan meninggal. Tidak ada gerakan atau keguncangan. Terlihat ruh keluar dengan mudah. Sehingga ia berfikir, perkara ini (sakaratul maut) ringan. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada mayat (sebenarnya). Tatkala para nabi, mengabarkan tentang dahsyatnya penderitaan dalam kematian, kendati mereka mulia di sisi Allah, dan kemudahannya untuk sebagian mereka, maka orang akan yakin dengan kepedihan kematian yang akan ia rasakan dan dihadapi mayit secara mutlak, berdasarkan kabar dari para nabi yang jujur kecuali orang yang mati syahid.

Kedua : Mungkin akan terbetik di benak sebagian orang, mereka adalah para kekasih Allah dan para nabi dan rasul-Nya, mengapa mengalami kesengsaraan yang berat ini?. Padahal Allah mampu meringankannya bagi mereka?. Jawabnya, bahwa orang yang paling berat ujiannya di dunia adalah para nabi kemudian orang yang menyerupai mereka dan orang yang semakin mirip dengan mereka seperti dikatakan Nabi kita. Hadits ini dikeluarkan Bukhari dan lainnya. Allah ingin menguji mereka untuk melengkapi keutamaan dan peningkatan derajat mereka di sisi-Nya. Ini bukan sebuah aib bagi mereka juga bukan bentuk siksaan. Allah menginginkan menutup hidup mereka dengan penderitaan ini meski mampu meringankan dan mengurangi (kadar penderitaan) mereka dengan tujuan mengangkat kedudukan mereka dan memperbesar pahala-pahala mereka sebelum meninggal. Tapi bukan berarti Allah mempersulit proses kematian mereka melebihi kepedihan orang-orang yang bermaksiat. Sebab (kepedihan) ini adalah hukuman bagi mereka dan sanksi untuk kejahatan mereka. Maka tidak bisa disamakan".[13] … KABAR BURUK DARI PARA MALAIKAT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR. Sedangkan orang kafir, maka ruhnya akan keluar dengan susah payah, ia tersiksa dengannya. Nabi menceritakan kondisi sakaratul maut orang kafir atau orang yang jahat dengan sabdanya:

"Sesungguhnya hamba yang kafir -dalam riwayat lain- yang jahat jika akan telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat-malaikat yang kasar akan dari langit dengan wajah yang buruk dengan membawa dari neraka. Mereka duduk sepanjang mata memandang. Kemudian malaikat maut hadir dan duduk di atas kepalanya dan berkata: “Wahai jiwa yang keji keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya". Maka ia mencabut (ruhnya) layaknya mencabut saffud (penggerek yang) banyak mata besinya dari bulu wol yang basah. [14]

Secara ekspilisit, Al Quran telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman: " "Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): "Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya". [Al An'am: 93]

Maksudnya, para malaikat membentangkan tangan-tangannya untuk memukuli dan menyiksa sampai nyawa mereka keluar dari badan. Karena itu, para malaikat mengatakan: "Keluarkan nyawamu". Pasalnya, orang kafir yang sudah datang ajalnya, malaikat akan memberi kabar buruk kepadanya yang berbentuk azab, siksa, belenggu, dan rantai, neraka jahim, air mendidih dan kemurkaan Ar Rahman (Allah). Maka nyawanya bercerai-berai dalam jasadnya, tidak mau taat dan enggan untuk keluar.

Para malaikat memukulimya supaya nyawanya keluar dari tubuhnya. Seketika itu, malaikat mengatakan: "Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya".. artinya pada hari ini, kalian akan dihinakan dengan penghinaan yang tidak terukur karena mendustakan Allah dan (lantaran) kecongkakan kalian dalam mengikuti ayat-ayat-Nya dan tunduk kepaada para rasul-Nya.

Saat detik-detik kematian datang, orang kafir mintai dikembalikan agar bisa masuk Islam. Sedangkan orang yang jahat mohon dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, dan beramal sholeh. Namun sudah tentu, permintaan mereka tidak akan terkabulkan. Allah berfirman:

حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ {100}

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan". [Al Mukminun: 99-100]

Setiap orang yang teledor di dunia ini, baik dengan kekufuran maupun perbuatan maksiat lainnya akan dilanda gulungan penyesalan, dan akan meminta dikembalikan ke dunia meski sejenak saja, untuk menjadi orang yang insan muslim yang sholeh. Namun kesempatan untuk itu sudah hilang, tidak mungkin disusul lagi. Jadi, persiapan harus dilakukan sejak dini dengan tetap memohon agar kita semua diwafatkan dalam keadaan memegang agama Allah. Wallahu a'lamu bishshawab. Washallallahu 'ala Muhamaad wa 'ala alihi ajmain.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VIII/1426H/2005. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016] _________ Footnotes [1]. Diadaptasi oleh M. Ashim dari kitab Ahwalu Al Muhtazhir (Dirasah Naqdiyyah) karya Dr. Muhammad bin 'Abdul 'Aziz bin Ahmad Al 'Ali, dosen fakultas Ushuluddin di Riyadh. Majalah Jam'iah Islamiyah edisi 124 tahun XXXVI -1424 H. [2]. Al Maut hlm. 69 [3]. ihat Jami'u Al Bayan Fii Tafsiri Al Quran (26/100-101) dan Fathul Qadir (5/75). [4]. Taisir Al Karimi Ar Rahman Fi Tafsiri Kalami Al Mannan hlm. 833. [5]. HR. Bukhari kitab Riqaq bab sakaratul maut (6510) dan kitab Maghazi bab sakit dan wafatnya Nabi (4446). [6]. HR. Bukhari kitab Maghazi bab sakit dan wafatnya Nabi (4446). [7]. HR. Tirmidzi kitab Janaiz bab penderitaan dalam kematian (979). Lihat Shahih Sunan Tirmidzi (1/502 no: 979). [8]. At Tadzkirah Fi Ahwali Al Mauta Wa umuri Al Akhirah (1/50-51). [9]. HR. Ahmad (4/2876, 295, 296) dan Abu Dawud kitab Sunnah bab pertanyaan di alam kubur dan siksanya (4753). [10]. Tafsiru Al Quranil 'Azhim (4/100-101). [11]. Adhwaul Bayan (3/266). [12]. Fathul Bari Syarhu Shahihil Bukhari (11/363). [13]. At Tadzkirah Fi Ahwali Al Mauta Wa umuri Al Akhirah (1/48-50) dengan diringkas [14]. HR. HR. Ahmad (4/2876, 295, 296) dan Abu Dawud kitab Sunnah bab pertanyaan di alam kubur dan siksanya (4753).

DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH SHALALLALLAHU ALIHI WA SALLAM

DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH SHALALLALLAHU ALIHI WA SALLAM 
Detik-detik perpisahan

Pada saat dakwah telah sempurna dan Islam telah menguasai situasi, tanda-tanda perpisahan dengan kehidupan dan dengan orang-orang yang masih hidup mulai tampak terasa dalam perasaan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, dan semakin jelas lagi dari perkataan-perkataan dan perbuatan beliau.
Pada bulan Ramadhan tahun 10 hijriyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beri’tikaf selama dua puluh hari, yang mana pada tahun-tahun sebelumnnya beliau tidak pernah beri’tikaf kecuali sepuluh hari saja, dan malaikat Jibril membaca dan menyimak bacaan al-Quran beliau sebanyak dua kali (padahal di tahun-tahun sebelumnya hanya satu kali).
Pada haji wada’ beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya):”Sesungguhnya aku tidak mengetahui, barang kali setelah tahun ini aku tidak akan berjumpa lagi dengan kalian dalam keadaan seperti ini selamanya.”Dan beliau juga berkata pada saat melempar jumrah ‘Aqabah:”Tunaikanlah manasik (haji) kalian sebagaimana aku menunaikannya, barang kali aku tidak akan menunaikan haji lagi setelah tahun ini.”Dan telah diturunkan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pada pertengahan hari tasyriq surat an-Nashr, sehingga beliau mengetahui bahwa hal itu adalah perpisahan, dan merupakan isyarat akan (dekatnya) kepergian beliau untuk selama-lamanya.
Di awal bulan shafar tahun 11 hijriyah, beliau keluar menuju Uhud, kemudian melakukan shalat untuk para Syuhada’ sebagai (ungkapan) perpisahan bagi orang-orang yang masih hidup dan yang telah mati. Kemudian belaiu beranjak menuju mimbar untuk berpidato, beliau berkata:”Sesungguhnya aku akan mendahaului kalian dan menjadi saksi atas kalian. Demi Allah sesungguhnya aku sekarang benar-benar melihat telagaku, dan telah diberikan kepadaku kunci-kunci perbendaharaan dunia atau kunci-kunci bumi, dan demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan kalian akan melakukan kasyirikan sepeninggalku nanti, akan tetapi yang aku khawatirkan terhadap kalian adalah kalian berlomba-lomba di dalam merebut kekayaan dunia.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Pada pertengahan suatu malam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menuju (kuburan) Baqi’ untuk memohonkan ampunan bagi para penghuninya, Beliau berkata:”Semoga Keselamatan atas kalian, wahai ahli kubur, selamat atas apa yang kalian alami (pada saat ini) sebagaimana yang telah dialami orang-orang sebelumnya. Fitnah-fitnah (berbagai cobaan) telah datang bagai sepotong malam gelap gulita, yang silih berganti, yang datang terakhir lebih buruk dari pada yang sebelumnya.”Kemudian Beliau memberikan kabar gembira kepada mereka dengan mengucapkan:”Sesungguhnya kami akan menyusul kalian.”   

Permulaan Sakit

Pada tanggall 28 atau 29 bulan shafar tahun 11 hijriyah (hari senin) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghadiri penguburan jenazah seorang sahabat di Baqi’. Ketika kembali, di tengah perjalanan beliau merasakan pusing di kepala beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan panas mulai merambat pada sekujur tubuhnya, sampai-sampai para sahabat radhiyallahu ‘anhum dapat merasakan pengaruh panas pada sorban yang beliau pakai.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat bersama para Shahabat radhiyallahu ‘anhum dalam keadaan sakit selama sebelas hari, sedangkan jumlah hari sakit beliau adalah 13 atau 14 hari.

Minggu Terakhir

Penyakit yang diderita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam semakin parah, sampai-sampai Beliau bertanya kepada istri-istrinya,”Di mana (giliranku) besok? Di mana giliranku besok?” Mereka pun memahami maksudnya, sehingga beliau diizinkan untuk berada pada tempat yang beliau kehendaki. Kemudian beliau pergi ke tempat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berjalan dengan diapit oleh al-Fadhl bin al-Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sedangkan kepala beliau shallallahu ‘alaihi wasallam diikat dengan kain, dan beliau melangkahkan kedua kakinya hingga memasuki bilik ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menghabiskan minggu terakhir dari deti-detik kehidupan beliau di sisi ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.
‘Aisyah membaca mu’awwidzat (surat al-Ikhlash, al-Falaq, dan an-Naas) dan doa-doa yang dihafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian meniupkannya pada tubuh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam dan mengusapkan tangannya dengan mengharapkan keberkahan dari hal tersebut.

Lima Hari Sebelum Wafat

Hari Rabu, lima hari sebelum wafat, demam menyerang seluruh tubuh beliau, hingga sakitnya pun semakin parah dan beliau pingsan karenanya. Ketika sadar belaiu berkata:”Siramkanlah kepadaku tujuh gayung air yang berasal dari sumur yang berbeda-beda, sehingga aku bisa keluar menemui para sahabat untuk menyampaikan nasehat kepada mereka.”Mereka mendudukkan beliau di sebuah bejana kemudian menyiramkan kepadanya air tersebut, hingga beliau berkata,”cukup !cukup!
Pada saat itu beliau merasa membaik, kemudian masuk ke dalam masjid dalam keadaan kepala diikat dengan sorban berwarna hitam, lalu duduk di atas mimbar. Beliau berkhutbah di hadapan para sahabatnya yang berkumpul di sekelilingnya, beliau berkata:”Semoga Allah atas orang-orang yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid.”Dalam sebuah riwayat yang lain disebutkan:”Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi dan Nashrani, mereka telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid.”(HR, Bukhari dan Muwatha’ Imam Malik)
Kemudian beliau berkata:”Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah.”(Muwatha Imam Malik) 
Dan pada saat itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menawarkan dirinya untuk diqishash (menerima balasan) dengan berkata:”Barangsiapa yang pernah aku pukul punggungnya, maka inilah punggungku pukulah ia, dan barangsiapa yang pernah aku lecehkan harga dirinya maka inilah harga diriku, lecehkanlah ia.”
Setelah itu beliau turun (dari mimbar) untuk melaksanakan shalat Zhuhur, kemudian duduk di atas mimbar dan mengulangi perkataanya yang pertama, dan yang lainnya. Ada seseorang yang berkata:”Sesungguhnya engkau memiliki hutang kepadaku tiga dirham.”Beliau berkata:”Bayarkan kepadanya (hutangku) wahai Fadhl”.Lalu beliau berwasiat tentang tentang kaum Anshar:”Aku mewasiatkan kepada kalian tentang kaum Anshar, sesungguhnya mereka adalah kelompokku dan penolongku. Mereka benar-benar telah menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka, dan yang tersisa adalah hak-hak mereka. Maka terimalah kebaikan mereka dan maafkanlah kesalahan mereka.”Di dalam riwayat yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:”Sesungguhnya manusia itu banyak dan kaum Anshar itu sedikit, sehingga mereka bagaikan garam pada makanan. Maka barangsiapa di antara kalian yang memegang tampuk kekuasaan yang di dalamnya ia merugikan seseorang atau menguntungkannya maka terimalah kebaikan dan maafkanlah (kekurangan mereka)(HR. Bukhari)
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya ada seorang hamba yang diminta untuk memilih satu dari dua hal oleh Allah, antara diberikan kepadanya segala macam kemewahan dunia dan kesengannya, atau diberikan kepadanya apa yang ada di sisi-Nya. Maka ia memilih apa yang ada di sisi-Nya.”Abu Sa’id al-Khudri berkata:”Abu Bakar pun menangis, dan berkata (kepada Rasulullah):”Bapak ibu kami sebagai tebusan bagimu,” sehingga kami heran kepadanya. Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata:”Lihatlah orang tua ini (Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu)! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan tentang seorang hamba yang diberi oleh Allah kesempatan untuk memilih antara diberikan kepadanya kemewahan dunia atau apa yang ada di sisi-Nya, malah dia (Abu Bakar) mengatakan:”Bapak ibu kami sebagai tebusan bagimu”.Ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu sendirilah orang yang diberi kesempatan memilih, sedangkan Abu Bakar adalah orang yang paling berilmu diantara kami.
Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
إِنَّ مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَىَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبَا بَكْرٍ، وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلاً غَيْرَ رَبِّي لاَتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ، وَلَكِنْ أُخُوَّةُ الإِسْلاَمِ وَمَوَدَّتُهُ، لاَ يَبْقَيَنَّ فِي الْمَسْجِد ِباب إِلاَّ سُدَّ، إِلاَّ باب أَبِي بَكْرٍ ‏”‏‏.
”Sesungguhnya orang yang paling banyak pemberiaannya dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar, seandainya aku boleh menjadikan khalil (kekasih) selain Rabbku (Allah), niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai khalilku, hanya saja, yang ada adalah persaudaraan Islam dan kasih sayang karena Islam. Tidak satu pun dari pintu masjid melainkan ditutup, kecuali pintu Abu Bakar”. (HR. Bukhari)
(Sumber: Sirah Nabawiyah (Edisi Terjemah), Pustaka al-Sofwa, hal.637-640. Oleh Abu Yusuf Sujono)

Ahad, 6 Februari 2011

Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin

Nasab (Silsilah Beliau):

Beliau bernama Abu Abdillah Muhammad Bin Shalih Bin Muhammad Bin Sulaiman bin Abdirrahman Alu-‘Utsaimin Al-Wahib At-Tamimi. Dilahirkan di kota ‘Unaizah tanggal 27 Ramadhan 1347 Hijriyah.

Pertumbuhan Beliau:

Beliau belajar membaca Al-Qur’an kepada kakeknya dari ibunya yaitu Abdurrahman Bin Sulaiman Ali Damigh Rahimahullah, hingga beliau hafal. Sesudah itu beliau mulai mencari ilmu dan belajar khat (ilmu tulis menulis), ilmu hitung dan beberapa bidang ilmu sastra kepada Syaikh Abdul ‘Aziz Ali Damigh hafizahullah.Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah menugaskan kepada 2 orang muridnya untuk mengajar murid-muridnya yang kecil. Dua murid tersebut adalah Syaikh Ali Ash-Shalihin dan Syaikh Muhammad Bin Abdil Aziz Al-Muthawwi’ Rahimahullah. Kepada yang terakhir ini beliau (syaikh Utsaimin) mempelajari kitab Mukhtasar Al Aqidah Al Wasithiyah dan Minhaju Salikin fil Fiqh karya Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dan Al- Ajurrumiyah serta Alfiyyah.

Disamping itu, beliau belajar ilmu faraidh (waris) dan fiqh kepada Syaikh Abdurrahman Bin Ali Bin ‘Audan. Sedangkan kepada syaikh (guru) utama beliau yang pertama yaitu Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di, beliau sempat mengkaji masalah tauhid, tafsir, hadits, fiqh, ustsul fiqh, faraidh, musthalahul hadits, nahwu dan sharaf.

Beliau mempunyai kedudukan penting di sisi Syaikhnya Rahimahullah. Ketika ayah beliau pindah ke Riyadh, di usia pertumbuhan beliau, beliau ingin ikut bersama ayahnya. Oleh karena itu Syaikh Abdurrahman As-Sa’di mengirim surat kepada beliau: “Hal ini tidak mungkin, kami menginginkan Muhammad tetap tinggal di sini agar dapat mengambil faidah (ilmu).”

Beliau (Syaikh Utsaimin) berkata, “Sesungguhnya aku merasa terkesan dengan beliau (Syaikh Abdurrahman Rahimahullah) dalam banyak cara beliau mengajar, menjelaskan ilmu, dan pendekatan kepada para pelajar dengan contoh-contoh serta makna-makna. Demikian pula aku terkesan dengan akhlak beliau yang agung dan utama sesuai dengan kadar ilmu dan ibadahnya. Beliau senang bercanda dengan anak-anak kecil dan bersikap ramah kepada orang-orang besar. Beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya yang pernah aku lihat.”

Beliau belajar kepada Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz -sebagai syaikh utama kedua bagi beliau- kitab Shahih Bukhari dan sebagian risalah-risalah Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah serta beberapa kitab-kitab fiqh.

Beliau berkata, “Aku terkesan terhadap Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Hafidhahullah karena perhatian beliau terhadap hadits dan saya juga terkesan dengan akhlak beliau karena sikap terbuka beliau dengan manusia.”

Pada tahun 1371 H, beliau duduk untuk mengajar di masjid Jami’. Ketika dibukanya ma’had-ma’had al ilmiyyah di Riyadh, beliau mendaftarkan diri di sana pada tahun 1372H. Berkata Syaikh Utsaimin Hafidhahullah, “Saya masuk di lembaga pendidikan tersebut untuk tahun kedua setelah berkonsultasi dengan Syaikh Ali Ash-Shalihin dan sesudah meminta ijin kepada Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah. Ketika itu ma’had al ilmiyyah dibagi menjadi 2 bagian, umum dan khusus. Saya berada pada bidang yang khusus. Pada waktu itu bagi mereka yang ingin “meloncat” - demikian kata mereka- ia dapat mempelajari tingkat berikutnya pada masa libur dan kemudian diujikan pada awal tahun ajaran kedua. Maka jika ia lulus, ia dapat naik ke pelajaran tingkat lebih tinggi setelah itu. Dengan cara ini saya dapat meringkas waktu.”

Sesudah 2 tahun, beliau lulus dan diangkat menjadi guru di ma’had Unaizah Al ‘Ilmi sambil meneruskan studi beliau secara intishab (Semacam Universitas Terbuka -red) pada fakultas syari’ah serta terus menuntut ilmu dengan bimbingan Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di.

Ketika Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di wafat, beliau menggantikan sebagai imam masjid jami’ di Unaizah dan mengajar di perpustakaan nasional Unaizah disamping tetap mengajar di ma’had Al Ilmi. Kemudian beliau pindah mengajar di fakultas syari’ah dan ushuludin cabang universitas Al Imam Muhammad Bin Su’ud Al Islamiyah di Qasim. Beliau juga termasuk anggota Haiatul Kibarul Ulama di Kerajaan Arab Saudi. Syaikh Hafidhahullah mempunyai banyak kegiatan dakwah kepada Allah serta memberikan pengarahan kepada para Da’i di setiap tempat. Jasa beliau sangat besar dalam masalah ini.

Perlu diketahui pula bahwa Syaikh Muhammad Bin Ibrahim Rahimahullah telah menawarkan bahkan meminta berulang kali kepada syaikh Utsaimin untuk menduduki jabatan Qadhi (hakim), bahkan telah mengeluarkan surat pengangkatan sebagai ketua pengadilan agama di Al Ihsa, namun beliau menolak secara halus. Setelah dilakukan pendekatan pribadi, Syaikh Muhammad Bin Ibrahim pun mengabulkannya untuk menarik dirinya (Syaikh Utsaimin -red) dari jabatan tersebut.

Karya-karya Beliau:
Buku-buku yag telah ditulis oleh Syaikh utsaimin diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Talkhis Al Hamawiyah, selesai pada tanggal 8 Dzulhijah 1380 H.

2. Tafsir Ayat Al Ahkam (belum selesai).

3. Syarh Umdatul Ahkam (belum selesai).

4. Musthalah Hadits.

5. Al Ushul min Ilmil Ushul.

6. Risalah fil Wudhu wal Ghusl wash Shalah.

7. Risalah fil Kufri Tarikis Shalah.

8. Majalisu Ar Ramadhan.

9. Al Udhiyah wa Az Zakah.

10. Al Manhaj li Muridil Hajj wal Umrah.

11. Tashil Al Faraidh.

12. Syarh Lum’atul I’tiqad.

13. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah.

14. Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

15. Al Qowaidul Mustla fi Siftillah wa Asma’ihil Husna.

16. Risalah fi Annath Thalaq Ats Tsalats Wahidah Walau Bikalimatin (belum dicetak).17. Takhrij Ahadits Ar Raudh Al Murbi’ (belum dicetak).

18. Risalah Al Hijab.
19. Risalah fi Ash Shalah wa Ath Thaharah li Ahlil A’dzar.

20. Risalah fi Mawaqit Ash Shalah.

21. Risalah fi Sujud As Sahwi

22. Risalah fi Aqsamil Mudayanah.

23. Risalah fi Wujubi Zakatil Huliyyi.

24. Risalah fi Ahkamil Mayyit wa Ghuslihi (belum dicetak).

25. Tafsir Ayatil Kursi.

26. Nailul Arab min Qawaid Ibnu Rajab (belum dicetak).

27. Ushul wa Qowa’id Nudhima ‘Alal Bahr Ar Rajaz (belum dicetak).

28. Ad Diya’ Allami’ Minal Hithab Al Jawami’.

29. Al Fatawaa An Nisaa’iyyah

30. Zad Ad Da’iyah ilallah Azza wa Jalla.

31. Fatawa Al Hajj.

32. Al Majmu Al Kabir Min Al Fatawa.

33. Huquq Da’at Ilaihal Fithrah wa Qarraratha Asy Syar’iyah.

34. Al Khilaf Bainal Ulama, Asbabuhu wa Muaqifuna Minhu.

35. Min Musykilat Asy Sayabab.

36. Risalah fil Al Mash ‘alal Khuffain.

37. Risalah fi Qashri Ash Shalah lil Mubtaisin.

38. Ushul At Tafsir.

39. Risalah Fi Ad Dima’ Ath Tabiiyah.

40. As’illah Muhimmah.

41. Al Ibtida’ fi Kamali Asy Syar’i wa Khtharil Ibtida’.

42. Izalat As Sitar ‘Anil Jawab Al Mukhtar li Hidayatil Muhtar.


Dan masih banyak karya-karya beliau hafidahullah ta’ala yang lain1). Wallahu ‘alam.


Sumber: SALAFY Edisi XIII/Sya’ban-Ramadhan/1417/1997 Judul Asli: “Tokoh Ahlus Sunnah dari Unaizah”

Wafat Beliau (keterangan tambahan):

Sekarang beliau telah meninggal dunia. Beliau meninggal pada hari Rabu 15 Syawal 1421 Hijriyah bertepatan dengan 10 Januari 2001 dalam usia yang ke 74. Semoga Allah merahmati beliau dan memberikan balasan yang setimpal kepada beliau atas jasa-jasa beliau kepada Islam dan Muslimin.

Sumber keterangan tambahan dinukil dari catatan kaki kitab Syarah Tsalasatil Ushul edisi Indonesia “Penjelasan 3 Landasan Pokok yang Wajib Diketahui Setiap Muslim”, Penerbit Maktabah Al Ghuroba

Friends' Photo Albums

Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?
Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah:

1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman

Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,

"Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami".

Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, "Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu".[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]

Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

"Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia". [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]

2. Pohon Kurma yang Menangis

Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,

"Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: "Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut" .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]

Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

"Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

3. Untaian Salam Batu Aneh

Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,

Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang".[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].

4. Pengaduan Seekor Onta

Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.

Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.

Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]

5. Kesaksian Kambing Panggang

Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:

Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

"Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, "Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun". Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), "Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?" Wanita itu menjawab, "Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu". Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,"Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus". [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]

6. Batu yang Berbicara

Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

"Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, "Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, "Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat".[Lihat Fathul Bari (6/610)]

7. Semut Memberi Komando

Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,

"Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan  "Tujuh Keajaiban Dunia"  yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 46 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.

Islam Menganjurkan Umatnya Untuk Mempunyai Banyak Anak

Dalam masalah ini telah datang dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mempunyai anak bahkan mempunyai anak banyak sebagai mana akan datang keterangannya di fasal ke tiga. Di antara dalil-dalil tersebut ialah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kamu (yaitu anak)” [Al-Baqarah : 187]

Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Anas bin Malik dan lain-lain Imam dari kaum Tabi’in menafsirkan ayat di atas dengan anak (Tafsir Ibnu Jarir dan Tafsir Ibnu Katsir di dalam menafsirkan ayat di atas)

Maksudnya : Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk mencari anak dengan jalan bercampur (jima’) suami istri apa yang Allah telah tentukan untuk kamu.

Cukuplah ayat di atas sebagai dalil yang tegas dan terang bahwa Islam memerintahkan mempunyai anak dengan jalan nikah dan bercampur suami-istri. Dan sekaligus merupakan larangan dan celaan terhadap mereka yang tidak mau mempunyai anak padahal ada jalan untuk memperolehnya dengan qadar Allah.

Dan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]

“Artinya : Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]

Kelengkapan takhrij dua hadits di atas terdapat di kitab besar kami Riyadlul Jannah (no. 172 dan 173).

<span>ISLAM MENGANJURKAN UMATNYA UNTUK MEMPUNYAI BANYAK ANAK</span>

Diantara dalil-dalilnya ialah duah hadits yang telah lalu di fasal 1 dari hadits Ma’qil bin Yasar dan hadts Anas bin Malik kemudian hadits yang sangat terkenal di bawah ini yaitu do’a Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Anas bin Malik.

Artinya : Ya Allah! Banyakanlah hartanya dan (banyakanlah) anaknya dan berkahilah apa yang engkau telah berikan kepadanya” [Hadits shahih riwayat Bukhari (7/152, 154, 161, 162 dan Muslim 2/128]

Dalam riwayat yang lain yang juga dikeluarkan oleh Imam Bukhari di kitabnya yang lain di luar kitab Shahih-nya yaitu di kitabnya Adabul Mufrad (no. 653), Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akannya.

“Artinya : Ya Allah ! Banyakanlah hartanya dan anaknya, dan panjangkanlah umurnya dan ampunkanlah ia” [Derajad hadits ini Hasan]

Dari hadits yang mulia ini kita mengetahui bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencintai umatnya mempunyai banyak anak. Dengan demikian, maka Islam menganjurkan umatnya mempunyai banyak anak dengan maksud dan tujuan yang suci mengikuti ‘Syari’at Rabbul ‘Alamin di antaranya yang terpenting adalah memperbanyak umat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau tegaskan (lihat haditsnya di fasal pertama). Keadaan yang demikian membuat orang-orang kuffar ketakutan dan cemas akan banyaknya kaum muslimin. Akhirnya merekapun menakut-nakuti kaum muslimin dam membuat berbagai macam program dalam rangka membatasi kelahiran di negeri-negeri Islam yang pemimpinnya dan para pejabatnya jauh dari nur Islam. Ambil misal, di negeri kita ini –negeri Islam- di masa orde baru rezim Soeharto mencekoki kaum muslimin dengan berbagai macam program KB (Keluarga Berencana) membatasi kelahiran.
“Cukup anak dua saja!”
“Laki-laki perempuan sama saja!?”

Inilah salah satu dari sekian banyak kebodohan Soeharto yang akibatnya dia rasakan sendiri rakyat hidup miskin akibat krisis moneter yang berkepanjangan. Katanya KB itu menjanjikan hidup sejahtera dan sentosa dan lain-lain dari janji-janji muluk. Apa kata orang-orang kuffar kepada kaum muslimin, “Kalau kami mempunyai banyak anak niscaya kamu akan jatuh miskin dan bangkrut karena akan kerepotan dalam mengurusnya dan banyak keluar biaya dan lain-lain kesusahan. Lebih dari itu bumi akan sesak dan perbendaharaannya akan habis dan punah? Dimana kita akan bertempat tinggal dan apa yang akan kita makan!?”

Kita jawab

Pertama : Adapun tidak mau mempunyai anak karena miskin atau takut miskin dan yang berhubungan dengannya dari masalah-masalah pengurusan dan biaya telah kami jawab di fasal kedu.

Kedua : Adapun keyakinan tentang melonjaknya jumlah penduduk yang akan membuat bumi ini sesak dan habis perbendaharaannya adalah keyakinan yang batil dan sesat menyesatkan. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman.

“Artinya : Dan bagi kamu di bumi tempat menetap dan rizki sampai waktu yang telah ditentukan (yakn hari kiamat)” [Al-Baqarah : 36]

“Artinya : Dialah Allah yang menciptakan untuk kamu segala sesuatu di bumi ini semuanya’ [Al-Baqarah : 29]

“Artinya : Allah berfirman : Di bumi kamu hidup dan di bumi kamu mati dan dari bumi itu (juga) kamu akan dibangkitkan” [Al-A’raaf : 25]

“Artinya : Bukankah Kami telah menjadikan bumi (tempat) berkumpul (yang cukup). Untuk orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati”[Al-Mursalat : 25-26]

Dari ayat-ayat di atas kita mengetahui
Pertama : Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan bumi tempat tinggal bagi manusia dan tempat yang cukup untuk mereka bagi yang hidup dan yang mati.

Kedua : Allah Subhanahu wa Ta’ala telah sediakan di bumi ini untuk manusia perbendaharaan yang cukup yang tidak akan punah dan habis.

<span>KEUTAMAAN MEMPUNYAI ANAK BANYAK</span>

Artinya : Dari Abu Huarirah, ia berkata : telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya ada seseorang [1] yang diangkat (ditinggikan) derajadnya di jannah (surga)”. Lalu ia bertanya (terheran-heran), “Bagaimana aku bisa mendapat ini (yakni derajad yang tinggi di surga)?”. Dikatakan kepadanya, “(Ini) disebabkan istighfar (permohonan ampun) dari anakmu (kepada Allah) untukmu”.

“Artinya : Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila manusia itu telah mati maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara.
1). Shadaqah jariyah
2). Atau ilmu yang diambil manfaatnya
3). Anak shalih yang mendo’akannya”
[Riwayat Muslim dan lain-lain]

Inilah puncak tertinggi dari keutamaan-keutamaan mempunyai anak, yaitu anak yang shalih yang bermanfaat bagi orang tua di dunia dan di akhirat.

Dari hadits ini pun kita mengetahui bahwa tujuan mulia dari mempunyai anak –menurut syari’at Islam- ialah menjadikan anak-anak tersebut menjadi anak-anak yang shalih, anak-anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan anak-anak yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya (birrul walidain). Bukan anak-anak yang durhaka apalagi yang kufur dan lain-lain yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Peran orang tua dalam hal ini sangat penting sekali dan menentukan. Perhatikanlah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bawah ini.

“Artinya dari Abu Hurairah, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap manusia dilahirkan ibunya atas dasar fitrah [2]. Dan kedua orang tuanyalah yang sesudah itu yang menjadikannya sebagai Yahudi dan Nashara dan Majusi. Maka apabila kedua orang tuanya muslim, maka jadilah dia anak muslim..” [Riwayat Muslim dan lain-lain]

[Disalin dari kitab Menanti Buah Hati Dan Hadiah Untuk Yang Dinanti, Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qolam Jakarta, Cetakan I – Th 1423H/2002M]


__________
Foot Note
[1]. Lafadz-lafadz ini tidak menunjukkan hanya satu orang saja. Akan tetapi setiap orang tua yang di-istighfarkan oleh anaknya. Kalau dia termasuk ahli jannah maka derajatnya di surga akan diangkat seperti hadits di atas, dan kalau dia termasuk orang yang berdosa dan calon penghuni neraka maka dosa-dosanya akan berkurang atau hapus kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki.
[2]. Menurut Imam Nawawi di Syarh Muslim bahwa pendapat yang lebih shahih fitrah itu maknanya Islam

Kisah Nabi Daud Dengan Ulat...

Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud A.S sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah pada debu.

Lalu Nabi Daud A.S. berkata pada dirinya, “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”
Sebaik sahaja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata.

Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud A.S. “Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca ‘Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar’ setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca ‘Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim’ setiap malam sebanyak 1000 kali.

Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud A.S.



“Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?”

Akhirnya Nabi Daud menyedari akan kesilapannya kerana memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T.
Begitulah sikap para Nabi A.S. apabila mereka menyedari kesilapan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T.

Kisah-kisah yang berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.

Semoga mndpt mnfaat buat kita semua...insyaALLAH...SubhanAllah...

Kisah seorang yang pemurah

Imam al-Ghazali rhm dalam kitabnya Kasyful Ulumil Akhirah, di akhirat kelak ada seorang lelaki, setelah ditimbang amal kebajikan dan kejahatan, kedua-duanya sama banyak. Lalu Allah SWT berfirman kepada lelaki ini, carilah orang yang boleh menderma satu pahalanya kepada kamu yang membolehkan kamu masuk ke syurga.

Lalu lelaki ini pun berjalan di celah-celah khalayak ramai mencari siapa yang boleh membantunya. Malangnya setiap orang yang ditemuinya enggan memberikan pahala kepadanya walaupun di kalangan mereka ada yang mempunyai pahala bertimbun-timbun. Masing-masing cukup takut, kalau mereka memberi satu pahala kepada lelaki ini menyebabkan mereka pula kekurangan satu pahala atau mereka menjadi muflis disebabkan dosa-dosa yang mereka lakukan kepada manusia semasa di dunia dahulu.

Ketika Ashabul A’raaf ini putus harapan, tiba-tiba muncul seorang yang mempunyai sedikit pahala,sedangkan dosanya bertimbun-timbun. Dia berfikir, alang-alang dia masuk ke neraka, eloklah pahala yang satu itu di berikan diberikan kepada lelaki yang kekurangan satu pahala ini.

Setelah ditimbang semula amalannya, maka beratlah amal kebajikan lelaki tadi melebihi amal kejahatannya. Sebelum masuk ke syurga, Allah SWT berfirman kepadanya, carilah lelaki yang pemurah yang telah mendermakan pahalanya kepada kamu tadi. Lelaki ini kemudia mencari, setelah berjumpa lalu Allah SWT berfirman kepada lelaki yang bermurah hati itu,

“Engkau memang seorang yang pemurah kerana sudi memberikan pahala kebajikan mu kepada lelaki ini. Tetapi Aku adalah Tuhan Yang Maha Pemurah, justeru, Aku perintahkan kepada kamu supaya pimpin lelaki yang menerima pemberian pahala dari mu untuk sama-sama memasuki syurga aku ”.

Cerita-cerita seperti ini adalah khusus terhadap orang-orang tertentu di kalangan hamba-hambaNya yang terpilih di akhirat atas sebab-sebab tertentu. Jika Allah SWT mahu mengampunkan dosa hamba-hamabNya di saat hampir dicampakkan ke neraka, kesemuanya adalah hak Allah SWT kerana Dia adalah Tuhan yang bersifat “Ghafurur Rahim”, tiada sesiapa pun yang boleh mencampuri urusanNya.

Wallahualam.

Petikan dari buku,
Azab dan Nikmat Akhirat – Tuan Guru Nik Aziz.

~~~ DAHSYATNYA NERAKA ~~~


Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Wahai manusia yang durhaka dan senantiasa bergelimang dengan maksiat dan dosa, tidakkah kedahsyatan jahannam menggetarkan hatimu? Allah menyediakan bagi hamba-hamba-Nya yang ingkar lagi sombong. Ingatlah tatkala jahannam ditarik dengan 70.000 tali kekang dan setiap tali ditarik oleh 70.000 malaikat, saat itu orang-orang kafir dalam kehinaan, mereka berharap seandainya dapat menebus semua itu dengan emas sebesar dunia.

Sungguh besar kehinaan dan kecelakaan para penghuninya. Sungai neraka adalah darah dan nanah busuk yang menggelegak, minumannya adalah air yang mendidih, naungannya adalah awan hitam yang panas, anginnya adalah samum yang membawa hawa panas, makanannya adalah zaqqum yang jika setetesnya jatuh ke bumi, niscaya hancurlah dunia dan seisinya, bahan bakarnya adalah manusia dan batu api, panasnya membakar kulit hingga ke ulu hati, pakaiannya adalah baju ter yang membakar, kedalamannya sejauh batu yang diluncurkan selama 70 tahun. Suara neraka akan meraung geram kepada penghuninya. Mereka akan dibelenggu dengan rantai besi membara dan dipukul dengan palu godam, yang jika mengenai sebuah gunung niscaya gunung tesebut akan menjadi abu, wajah-wajah mereka diseret di atas bara api sedang tangan mereka terikat.

Duhai . kecelakaan apalagi yang pedih besar dari itu semua.
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam . Amiin.


LOKASI NERAKA

Jika surga terletak di langit ke tujuh, maka sebagian salaf berkata neraka terletak di dasar bumi yang ke tujuh (begitu pendapat Ibnu Mas’ud dan lainnya). Namun para jumhur tawaqquf (berdiam diri) dalam masalah ini, dan inilah pendapat yang dipilih oleh As-Suyuthi dan Waliyullah Ad-Dahlawi.


PEMANDANGAN LAIN DI JAHANNAM


1. Di Jahannam terdapat sebuah gunung api Shu’uda yang Allah memerintahkan orang kafir (Al-Walid bin Mughirah) untuk mendakinya. (Lihat QS. Al-Muddatstsir: 17). Menurut riwayat Imam Ahmad, setiap kali dia meletakkan tangannya di atas gunung tersebut, maka tangannya langsung meleleh. Dan ketika diangkat kembali seperti semula. Dia akan menghabiskan waktu selama 70 tahun untuk mendakinya, dan menuruninya selama 70 tahun juga.

2. Di Jahannam juga terdapat lembah Al-Ghayy, yaitu lembah di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan Allah kepada mereka yang meremehkan shalat dan mengikuti syahwatnya. (Lihat QS. Maryam: 59).

3. Juga lembah Atsam yang berisi ular dan kalajengking, adzab di dalamnya berlipat-lipat. Lembah ini diperuntukkan bagi mereka yang berbuat syirik, berzina dan membunuh jiwa tanpa hak. (Lihat QS. Al-Furqan: 68).

4. Ada juga lembah Maubiqa yang berisi nanah di dalam neraka Jahannam. Allah menyiapkannya untuk para penyembah berhala. (Lihat QS. Al-Kahfi: 51-52).

5. Ada juga sebuah rumah bernama Al-Falaq, Ibnu Rajab mengatakan jika pintunya dibuka, maka seluruh penduduk neraka akan menjerit karena tidak mampu menahan panasnya.

6. Di Jahannam juga terdapat penjara Bulas dimana orang-orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut-semut kecil berbentuk manusia, mereka diselimuti dengan kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka. (HR. Ahmad, hasan).

7. Belenggu Jahannam. Di dalam Jahannam ada tiga belenggu; Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang dileher penduduk neraka. (QS. Saba: 33), Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat sehingga membuat seseorang tak berdaya. (QS. Ibrahim: 49) dan As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. (QS. Al-Haqqah: 32).

8. Cambuk Jahannam. Allah berfirman: “Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS. Al-Hajj: 21).


PARA PENJAGA NERAKA

Allah menggambarkan tentang karakter malaikat penjaga neraka, mereka adalah makhluk yang sangat keras dan kasar. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).


MAKANAN DAN MINUMAN DI NERAKA

1. Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetan, tumbuh di bawah dasar neraka Jahim, setiap yang memakannya, maka ususnya akan terburai. (QS. Ash-Shaffat: 62-68).

2. Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut, demikian menurut Ibnu Abbas. (QS. Al-Ghasiyah: 6).

3. Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. (QS. Al-Haqqah: 35-37).

4. Al-Hamim, yaitu air yang sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan. (QS. An-Naba’: 24-25).

5. Al-Ghassaq, air yang sangat dingin. Menurut Ibnu Umar ia adalah nanah kental yang jika setetesnya ditumpahkan di barat bumi, niscaya penduduk timur akan mencium baunya yang sangat busuk.

6. Ash-Shadid, (QS. Ibrahim: 16), yaitu air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata, air shadid akan membuat wajah mereka hangus, sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambutnya mengelupas.


PINTU-PINTU NERAKA

Jahannam memiliki 7 pintu yang tiap-tiap pintu telah ditetapkan golongan yang akan memasukinya. Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr: 43-44).

Ibnu Juraij berkata tentang ayat tersebut:
“Yang pertama adalah Jahannam, kemudian neraka Ladza, neraka Huthamah, neraka Sa’ir, neraka Saqar, Jahim dan Hawiyah”.
Pintu-pintu neraka tertutup rapat, sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.” (QS. Al-Humazah: 8) .
“Mereka berada di dalam neraka yang ditutup rapat.” (QS. Al-Balad: 20).

Ibnu Rajab berkata:
“Pintu-pintu neraka akan selalu tertutup sebelum dimasuki oleh penghuninya nanti pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya.” (QS. Az-Zumar: 71).


GAUNG KEGERAMAN SUARA NERAKA

Orang-orang kafir dapat mendengar raungan suara neraka yang penuh dengan kegeraman dari jarak yang jauh. Allah berfirman:
“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.” (QS. Al-Furqan: 11).

Juga firman-Nya:
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah.” (QS. Al-Mulk: 7).

Ka’ab pernah berkata kepada Umar bin Khaththab:
“Demi Allah, Neraka Jahannam akan mengeluarkan gaung suaranya. Tidak ada satu malaikat yang dekat kepada Allah atau makhluk yang lain kecuali akan terjatuh di atas kedua lututnya sambil berkata: “Ya Allah, pada hari ini hendaklah manusia mengurus dirinya sendiri-sendiri.”


KADAR HAWA DAN PANAS NERAKA

Rasulullah saw. bersabda:
“Api kalian yang ada sekarang ini yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam. (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Rajab menukil pendapat Ka’ab kepada Umar bin Khaththab:
“Seandainya neraka Jahannam dibuka seukuran hidung lembu di bumi sebelah timur, dan ada seseorang di belahan bumi bagian barat, pasti otaknya akan meleleh karena tidak mampu menahan panasnya”.

Di antara penyebab hawa dan panas neraka sedemikian memuncak adalah tidak berfungsinya 3 unsur pendingin dari panas bagi manusia, yaitu air, angin dan naungan untuk berteduh. Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang juga panas). (Lihat QS. Al-Waqi’ah: 41-44).


PERMOHONAN PENDUDUK NERAKA KEPADA PENDUDUK SURGA

Para penduduk neraka merasa iri dengan apa yang Allah berikan kepada penduduk surga berupa makanan dan minuman yang sangat nikmat, mereka merengek sekiranya di antara penduduk surga ada yang mau memberikan sedikit saja kepada mereka. Di antara penduduk surga ada yang merasa iba, hingga hampir-hampir memberikannya. Namun Allah mengharamkan manakan dan minuman itu bagi penduduk neraka. (Lihat QS. Al-A’raf: 44-50).


BAHAN BAKAR NERAKA

Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;” (QS. At-Tahrim: 6).
Sebagian mufassir mengatakan bahwa batu tersebut adalah batu korek atau belerang, ada yang mengatakan batu berhala yang dahulu disembah orang musyrik, mereka menjadi bahan bakar neraka sebagai penghinaan atas sesembahan mereka, begitu pula para penyembahnya. (Lihat QS. Al-Anbiya’: 98-99).


KONDISI PENGHUNI NERAKA


1. Wajah mereka cacat dan terbakar. (QS. Al-Mukminun: 104).

2. Setiap kulit mereka matang karena terbakar, maka Allah akan mengganti kulit yang baru, begitulah seterusnya. (QS. An-Nisa’: 56).

3. Wajah yang hangus menghitam, karena kepala mereka akan disematkan mahkota api.

4. Penduduk neraka akan mengeluarkan bau yang sangat busuk dari tubuh mereka.


PAKAIAN DI NERAKA

1. Pakaian dari Qathiran yang terbuat dari tembaga yang dilebur. (QS. Ibrahim: 49-50).

2. Tikar dan selimut api (Mihad dan Ghawasy). (QS. Al-A’raf: 41).


SUMUR DAN JURANG NERAKA

Kedalamannya sebagaimana yang digambarkan Rasulullah saw. dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah:
“Pada suatu hari kami bersama Nabi saw. Lantas kami mendengar suara benda jatuh, kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Tahukah kalian, suara apakah itu?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi saw. bersabda: “Itu adalah suara batu yang dikirim dari neraka jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Dan sekarang baru sampai ke dasar neraka.”


LUAS JAHANNAM

Untuk mengetahui luas dan besarnya jahannam, dapat dibayangkan seandainya jahannam itu memiliki 70.000 tali kekang dan setiap tali kekang dipegang oleh 70.000 malaikat (Shahihul Jami’ 7.878). Juga dengan mengetahui besarnya tubuh para penghuninya, yang gerahamnya sebesar gunug Uhud, jarak antara kedua pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari, tempat duduknya sejauh Makkah dan Madinah, bahkan seandainya seorang penduduk neraka menangis, maka air matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah perahu berlayar di atasnya.


BERBAGAI BENTUK SIKSAAN BAGI PENDUDUK NERAKA

1. Seringan-ringan siksa adalah seseorang yang memakai terompah dari bara api, sehingga menyebabkan otaknya mendidih. (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Kepala mereka akan disiram dengan air panas sehingga melelehkan otak mereka, begitu pula isi perut dan kulit mereka. (QS. Al-Hajj: 19-21).

3. Wajah mereka akan diseret di atas bara api, juga dibolak-balik seperti daging bakar. (QS. Al-Ahzab: 66).

4. Wajahnya akan dihitamkan seperti tertutup kepingan malam yang gelap gulita. (QS. Yunus: 27).

5. Dikepung api dari segala penjuru. (QS. Al-Ankabut: 55 dan Az-Zumar: 16).

6. Api membakar hati penduduk neraka, sehingga dari hati mereka keluar api.

7. Isi perut manusia akan terburai (menimpa kepada Amru bin Luhay, orang yang pertama kali merubah ajaran tauhid nabi Ibrahim menjadi penyembahan terhadap berhala).

8. Terjun dari atas neraka, yaitu bagi mereka yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari tempat yang tinggi.

9. Tidak pernah mati selamanya. (QS. Ibrahim: 17).

10. Siksaannya tidak pernah berhenti. (QS. Al-Mukmin: 49-50).


ULAR DAN KALAJENGKING JAHANNAM

Dalam menjelaskan firman Allah:
“Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88).

Ibnu Mas’ud berkata:
“Yaitu kalajengking yang taringnya seperti pohon kurma yang panjang.”
Imam As-Sudi mengatakan bahwa ia adalah ular-ular di dalam neraka. Riwayat tentang ular dan kalajengking di neraka tidak ada yang marfu’ sampai ke Nabi saw, kebanyakan mauquf pada sahabat dan sebagian israiliyat. Wallahu a’lam.


JERITAN, RINTIHAN DAN LOLONGAN PENDUDUK NERAKA

Di antara kengerian neraka; penduduknya merintih dan menjerit serta melolong seperti keledai yang meringkik keras, yang demikian itu karena saking pedihnya siksa yang dirasakan. (Lihat QS. Al-Anbiya’: 100, Hud: 106 dan Fathir: 37). Penduduk neraka akan menangis sampai air mata mereka habis, sehingga yang keluar dari matanya adalah darah, ya darah, bukan air lagi!
Mereka merintih dan memohon agar dapat dikeluarkan dari siksa neraka, mereka berjanji akan beramal shalih jika dikembalikan di dunia. Namun harapan mereka adalah harapan kosong dan doa mereka adalah doa yang sia-sia. Malaikat berkata: “Sesungguhnya kalian akan tetap berada di neraka ini.” (QS. Az-Zukhruf: 77).


SIAPAKAH PENDUDUK NERAKA?

Dari Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih disimpulkan bahwa penduduk neraka adalah orang yang musyrik, kafir, munafik, orang-orang sombong, orang-orang yang tidak mengingkari Thaghut (sesembahan yang disembah selain Allah) dan pemimpin zalim, para pezina dan homoseks, peminum khamer (minuman keras), pemakan riba (seperti bunga Bank), uang judi (seperti togel, siji, Asuransi dll) dan harta anak yatim tanpa alasan yang benar, pembunuh orang mukmin tanpa hak, pelaku bunuh diri, orang yang tidak mau berjihad dan tidak mau membantu kaum muslimin yang tertindas dan diperangi, orang yang meninggalkan shalat, zakat, dan shaum (puasa), para dayyuts (orang yang membiarkan perbuatan maksiat terjadi di hadapannya) dan orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dll.

Semoga kita tidak menjadi bagian dari Penduduk Neraka! Amiin Ya Allah..!

Wallahu A’lam.

ASMA-UL-HUSNA : FADHILAT SERTA KHASIATNYA

Dari Abdullah bin 'Amr r.a,Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah pesanKu biarpun 1 ayat..." Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama.Sesiapa yang menghafalnya akan masuk syurga." ( Sahih Bukhari )

1."Ya Allah" - apabila dizikirkan sebanyak 500x setiap malam, terutamanya selepas solat Tahajjud @ solat sunat 2 rakaat mempunyai pengaruh yang besar di dalam mencapai segala yang dihajati.

2."Ya Rahman" ( Maha Pemurah ) - apabila dizikirkan sesudah solat 5 waktu sebanyak 500x,maka hati kita akan menjadi terang,tenang & sifat-sifat pelupa serta gugup akan hilang dengan izin Allah.

3."Ya Rahim" ( Maha Penyayang ) - apabila dizikirkan sebanyak 100x setiap hari,Insya Allah kita akan mempunyai daya penarik yang besar sekali hingga manusia merasa cinta & kasih serta sayang terhadap kita.

4."Ya Malik" ( Maha Merajai / Pemerintah ) - apabila dizikirkan sebanyak 121x setiap pagi @ setelah tergelincirnya matahari,segala pekerjaan yang dilakukan setiap hari akan mendatangkan berkat & kekayaan yang diredai Allah.

5."Ya Quddus" ( Maha Suci ) - apabila dizikirkan sebanyak 100x setiap pagi @ setelah tergelincirnya matahari,maka hati kita akan terjaga dari semua penyakit-penyakit hati seperti sombong,iri hati,dengki dll.

6."Ya Salam" ( Maha Penyelamat ) - apabila dizikirkan sebanyak 136x,InsyaAllah jasmani & rohani kita akan terhindar dari segala penyakit sehingga badan menjadi segar,sihat & sejahtera.

7."Ya Mukmin" ( Maha Pengaman ) - apabila dizikirkan sebanyak 236x,insyaAllah diri kita,keluarga & segala kekayaan yang dimiliki akan terpelihara & aman dari segala macam gangguan yang merosakkan.

8."Ya Muhamin" ( Maha Pelindung / Penjaga ) - apabila dizikirkan sebanyak 145x sesudah solat fardu Isyak,InsyaAllah fikiran & hati kita akan menjadi terang & bersih.

9."Ya Aziz" ( Maha Mulia / Perkasa ) - apabila dizikirkan sebanyak 40x sesudah solat subuh,InsyaAllah kita akan menjadi orang yang mulia,disegani orang kerana penuh kewibawaan.

10."Ya Jabbar" ( Maha Pemaksa ) - apabila dizikirkan setiap pagi & petang,setiap musuh akan menjadi tunduk & patuh dengan izin Allah.
11."Ya Mutakabbir" ( Maha Besar ) - apabila dizikirkan sebanyak 662x,maka dengan kebijaksanaan bertindak,kita akan dapat menundukkan semua musuh,bahkan mereka akan menjadi pembantu yang setia.

12."Ya Khaliq" ( Maha Pencipta ) - dibaca mengikut kemampuan @ sebanyak 731x,InsyaAllah yang ingin otak cerdas,cepat menerima sesuatu pelajaran,amalan ini akan memberikan otak kita cerdas & cepat faham.

13."Ya Baari" ( Maha Perancang ) - sekiranya kita berada dalam kesusahan & sedang sakit,dibaca sebanyak 1000x selama 7 hari berturut-turut,Insya Allah kita akan terlepas dari kesukaran & sembuh dari penyakit tersebut.

14."Ya Musawwir" ( Maha Menjadikan Rupa Bentuk ) - sekiranya seorang isteri yang sudah lama belum mempunyai anak,maka cubalah ikhtiar dengan berpuasa selama 7 hari dari hari Ahad hingga Sabtu.Sewaktu hendak berbuka,ambillah segelas air & dibacakan "Ya Musawwir" sebanyak 21x,kemudian minum air tersebut untuk berbuka.Bagi sang suami,hendaklah berbuat perkara yang sama tetapi hanya berpuasa selama 3 hari.Kemudian sewaktu hendak berjimak,bacalah zikir ini sebanyk 10x,InsyaAllah akan dikurniakan anak yang soleh.

15."Ya Ghaffaar" ( Maha Pengampun ) - sambil beri'tikaf dalam masjid.bacalah zikir ini sebanyak 100x sambil menunggu masuknya waktu solat Jumaat,InsyaAllah akan diampunkan dosa-dosa kita.

16."Ya Qahhaar" ( Maha Menundukkan ) - dizikirkan mengikut kemampuan @ sebanyak 306x,maka hati kita akan dijaga dari ketamakkan & kemewahan dunia & InsyaAllah, orang-orang yang selalu memusuhi kita akan sedar & tunduk akhirnya.

17."Ya Wahhaab" ( Maha Pemberi ) - dizikirkan sebanyak 100x sesudah solat fardhu, barang siapa yang selalu berada dalam kesempitan,InsyaAllah segala kesempitan @ kesulitan dalam apa soal pun akan hilang.

18."Ya Razzaq" ( Maha Pemberi Rezeki ) - dizikirkan mengikut kemampuan sesudah solat fardhu khususnya solat subuh, InsyaAllah akan dipermudahkan rezeki yang halal & membawa berkat.Rezeki akan datang tanpa diduga!! tetapi perlulah dilakukan dengan ikhtiar yang zahir.

19."Ya Fattah" ( Maha Pembuka ) - dizikirkan sebanyak 71x sesudah selesai solat subuh,InsyaAllah hati kita aka dibuka oleh Allah,sehingga mudah menerima nasihat agama.

20."Ya Aalim" ( Maha Mengetahui ) - dizikir sebanyak 100x setiap kali selesai solat Maktubah, InsyaAllah aka mendapat kemakrifatan yang sempurna.

21."Ya Qaabidhu" ( Maha Penyempit Hidup )- Dizikirkan 100x setiap hari,maka diri akan semakin dekat dengan Allah & terlepas dari segala bentuk ancaman.

22."Ya Baasithu" ( Maha Pelapang Hidup ) - Bagi mereka yang berniaga @ mempunyai usaha-usaha lain, kuatkanlah usaha & berniaga itu dengan memperbanyakkan membaca zikir ini,InsyaAllah rezeki akan menjadi murah.

23."Ya Khaa'fidh" ( Maha Penghina ) - dizikirkan sebanyak 500x setiap hari dalam keadaan bersuci, khusyuk & tawadu',InsyaAllah segala maksud akan ditunaikan Allah.Juga apabila mempunyai musuh,musuh itu akan jatuh martabatnya.

24."Ya Raafi" ( Maha Tinggi ) - dizikirkan setiap hari baik siang @ malam sebanyak 70x, InsayAllah keselamatan harta benda di rumah, di kedai @ di tempat-tempat lain akan selamat & terhindar dari kecurian.

25."Ya Mu'izz" ( Maha Pemberi Kemulian / Kemenangan ) - dizikirkan sebanyak 140x setiap hari,InsyaAllah akan memperoleh kewibawaan yang besar terutama ketua-ketua jabatan @ perniagaan.

26."Ya Muzill" ( Maha Merendahkan ) - Perbanyakkanlah ziir ini setiap hari, sekiranya ada orang yang berhutang kepada kita & sukar untuk memintanya,InsyaAllah si penghutang akan sedar & membayar hutangnya kembali.

27."Ya Samii" ( Maha Mendengar )- Sekiranya inginkan doa kita makbul & pendengaran telinga kita tajam, biasakanlah zikir ini setiap hari mengikut kemempuan, lebih2 lagi sesudah solah Dhuha,InsyaAllah doa akan mustajab.

28."Ya Bashiir" ( Maha Melihat ) - dizikirkan sebanyak 100x sebelum solat Jumaat,InsyaAllah akan menjadiakn kita terang hati, cerdas otak & selalu diberiakan taufik & hidayah dari Allah.

29."Ya Hakam" ( Maha Menghukum ) - dizikirkan sebanyak 68x pada tengah malam dalam keadaan bersuci,InsyaAllah akan membuka hati seseorang itu mudah menerima ilmu2 agama & membantu kecepatan mempelajari ilmu2 agama.

30."Ya Adllu" ( Maha Adil ) - dizikirkan sebanyak 104x setiap hari sesudah selesai solat 5 waktu, InsyaAllah diri kita selalu dapat berlaku adil.

31."Ya Lathiif" ( Maha Halusi ) - dengan memperbanyakkan zikir ini mengikut kemampuan, InsyaAllah bagi para peniaga, ikhtiar ini akan menjadikan barangan jualannya menjadi laris & maju.

32."Ya Khabiir" ( Maha Waspada ) - dengan memperbanyakkan zikir ini setiap hari,terkandung faedah yang teramat banyak sekali sesuai dengan maksud zikir ini antara lain faedahnya ialah dapat bertemu dengan teman @ anak yang telah terpisah sekian lama.

33."Ya Haliim" ( Maha Penyantun ) - dizikirkan sebanyak 88x selepas solat 5 waktu, bagi mereka yang mempunyai kedudukan di dalam pemerintahan, syarikat @ apa saja, InsayAllah dipastikan kedudukannya tidak akan dicabar @ diungkit-ungkitkan @ tergugat.

34."Ya 'Aziim" ( Maha Agong ) - dizikirkan sebanyak 12x setiap hari untuk orang yang sekian lama menderitai sakit, InsyaAllah akan sembuh.Juga apabila dibaca 12x kemudian ditiup pada tangan lalu diusap2 pada seluruh badan, maka dengan izin Allah akan terhindar dari gangguan jin, sayitan & sebagainya.

35."Ya Ghafuur" ( Maha Pengampun ) - bagi orang yang bertaubat,hendakalah memperbanyakkan zikir ini dengan mengakui dosa2 & beriktikad untuk tidak mengulanginya, InsyaAllah akan diterima taubatnya oleh Allah.

36."Ya Syakuur" ( Maha Pengampun ) - dizikirkan sebanyak 40x sehabis solat hajat,sebagai ucapan terima kasih kepada Allah,InsyaAllah semua hajat kita akan dimakbulkan Allah.Lakukan setiap kali kita mempunyai hajat yang penting & terdesak.

37."Ya 'Aliy" ( Maha Tinggi MartabatNya ) - untuk mencerdaskan otak anak kita yang bebal,tulislah zikir ini senbanyak 110x ( dalam bahasa ARAB bukannya bhasa MALAYSIA!!! ) lalu direndamkan pada air yang dingin & diberikan si anak meminumnya,InsyaAllah lama kelamaan otak anak akan berubah cemerlang & tidak dungu lagi.InsyaAllah mujarab.

38."Ya Kabiir" ( Maha Besar )- Bagi seseorang yang kedudukannya telah dirampas @ dilucutkan gara2 sesuatu fitnah, maka bacalah zikir ini sebanyak 1000x selama 7 hari berturut2 dalam keadaan bersuci sebagai pengaduan kepada Alah.Lakukan sesudah solat tahajjud @ hajat.

39."Ya Hafiiz" ( Maha Pelindung ) - dizikirkan sebanyak 99x, InsyaAllah diri kita akan terlindung dari gangguan binatang buas terutamanya apabila berada dalam hutan.

40."Ya Muqiit" ( Maha Pemberi Keperluan ) - Sekiranya kita berada dalam keadaan kelaparan seperti kita sesat dalam hutan @ dimana sahaja sehingga sukar untuk mendapatkan bekalan makanan, maka perbanyakkanlah zikir ini.InsyaAllah badan kita akan menjadi kuat & segar kerana rasa lapar akan hilang.

41."Ya Hasiib" ( Maha Mencukupi ) - untuk memperteguhkan kedudukan yang kita jawat, amalkan zikir ini sebanyak 777x sebelum matahari terbit & selepas solat Maghrib, InsyaAllah, kedudukan kita akan teguh tanpa sebarang gangguan.

42."Ya Jaliil" ( Maha Luhur ) - barangsiapa yang mengamalkan zikir ini 1/3 malam terakhir, sebanyak 73x, InsyaAllah kita akan mendapati perubahan yang mengkagumkan - perniagaan akan bertambah maju. Anda seorang pegawai,maka tanpa disedari kedudukan kita akan lebih tinggi & terhormat & begitulah seterusnya dengan izin Allah.

43."Ya Kariim" ( Maha Mulia ) - untuk mencapai darjat yang tinggi & mulia di dunia & di akhirat kelak, maka amalkan zikir ini sebanyak 280x ketika hendak masuk tidur.InsyaAllah Allah akan mengangkat darjat mereka yang mengamalkan zikir ini.

44."Ya Raqiib" ( Maha Pengawas ) - bagi meminta pertolongan daripada Allah terhadap penjaga barang yang dikhuatirkan, maka zikirkan ini sebanyak 50x setip hari dengan niat agar barang2 yang dikhuatirkan yang berada di tempat2 yang jauh & sukar dijaga terhindar dari sebarang kecurian mahupun gangguan lain.Bertawakkal & yakinlah kepada Allah. InsyaAllah...

45."Ya Mujiib" ( Maha Mengkabulkan ) - sesungguhnya Allah adalah zat yang menerima doa hambaNya & agar doa kita mustajab & selalu diterima Allah, hendaklah mengamalkan zikir ini sebanyak 55x sesudah solat subuh.InsyaAllah doa kita dimakbulkan Allah.

46."Ya Waasi' " ( Maha Luas PemberianNya ) - apabila berada dalam kesulitan maka amalkan zikir ini sebanyak 128x setiap pagi & petang, InsyaAllah segala kesulitan akan hilang berkat pertolongan Allah.Andai zikir ini sentiasa diamalkan, InsyaAllah Tuhan akan menjaga kita daripada hasad dengki sesama makhluk.

47."Ya Hakiim" ( Maha Bijaksana )- Bagi pelajar @ sesiapa sahaja yang memperbanyakkan zikir ini setiap hari, InsyaAllah akalnya akan menjadi cerdas & lancar didalam menghafal & mengikuti pelajaran. Amalkan sekurang2nya 300x setiap hari.

48."Ya Waduud" ( Maha Pencinta )- amalkan zikir ini sebanyak 11,000x setiap malam. Insya Allah kita akan menjadi insan yang bernasib baik, disayangi & rumahtangga kita akan sentiasa dalam keadaan aman & harmoni, dikabulkan segala hajat.

49."Ya Majiid" ( Maha Mulia ) - untuk mententeramkan keluarga di mana setiap anggota sentiasa menyayangi & menghormati, khususnya kita sebagai ketua keluarga, maka amalkan zikir ini sebnyak 99x, sesudah itu hembuskanlah kedua belah tapak tangan & usap ke seluruh muka.InsyaAllah semua anggota keluarga kita akan menyayangi & menghormati kita sebagai ketua keluarga.

50."Ya Baa'its" ( Maha Membangkitkan ) - zikirkan sebanyak 100x dengan meletakkan kedua belah tangan ke dada, InsyaAllah tuhan akan memberi kelapangan dada dengan ilmu & hikmah.

51."Ya Syahiid" ( Maha Menyaksikan ) - apabila ada di kalangan keluarga kita yang suka membangkang & sebagainya, maka zikirkan sebanyak 319x secara berterusan setiap malam sehingga si pembangkang akan sedar & berubah perangainya. 52."Ya Haq" ( Maha Benar ) - perbanyakkanlah zikir ini,InsyaAllah ianya sangat berfaedah sekali untuk menebalkan iman & taat di dalam menjalankan perintah Allah.

53."Ya Wakiil" ( Maha Berserah ) - sekiranya terjadi hujan yang disertai ribut yang kuat @ terjadi gempa, maka perbanyakkanlah zikir ini, InsyaAllah bencana tersebut akan menjadi reda & kembali seperti sediakala.

54."Ya Qawiy" ( Maha Memiliki Kekuatan ) - amalkan zikir ini sebanyak mungkin agar kita tidak gentar apabila berhadapan dengan sebarang keadaan mahupun berhadapan dengan si zalim.

55."Ya Matiin" ( Maha Sempurna Kekuatannya ) - amalkan zikir ini sebanyak mungkin kerana ia mempunyai fadhilat yang besar sekali, antaranya untuk mengembalikan kekuatan sehingga musuh merasa gentar untuk mengganggu.

56."Ya Waliy" ( Maha Melindungi ) - barangsiapa yang menjawat sebarang jawatan @ kedudukan, maka amat elok sekali mengamalkan zikir ini sebanyak mungkin kerana dengan izinNya, kedudukan kita akan kukuh & terhindar dari sebarang gangguan oleh orang-orang yang bersifat dengki.

57."Ya Hamiid" ( Maha Terpuji ) - perbanyakkanlah zikir ini ebagai pengakuan bahawa Allah sahaja yang paling berhak menerima segala pujian.

58."Ya Muhshiy" ( Maha Menghitung ) - sekiranya kita inginkan diri kita digolong di dalam pertolongan yang selalu dekat dengan Allah ( muraqabah ), maka amalkan zikir ini sebanyak mungkin selepas solat 5 waktu.

59."Ya Mubdiu" ( Maha Memulai / Pemula )- agar segala apa yang kita rancang akan berhasil, maka zikirkan sebanyak 470x setiapa hari. InsyaAllah...

60."Ya Mu'id" ( Maha Mengembalikan ) - andai ada anggota keluarga yang menghilangkan diri & sebagainya, amalkan zikir ini sebanyak 124x setiap hari sesudah solat. InsyaAllah dipertunjukkan hasilnya.
6
1."Ya Muhyiy" ( Maha Menghidupkan ) - amalkan zikir ini sebanyak 58x setiap hari, InsyaAllah kita akan diberi kemuliaan darjat di dunia & akhirat kelak.

62."Ya Mumiit" ( Maha Mematikan ) - barangsiapa yang memperbanyakkan zikir ini,InsyaAllah akan dipermudahkan di dalam perniagaan, berpolitik & sebagainya.

63."Ya Hayyu" ( Maha Hidup ) - untuk mencapai kekuatan mental / batiniah di dalam menjalani kehidupan, perbanyakkanlah zikir ini.

64."Ya Qayyuum" ( Maha Berdiri Denagn SendiriNya ) - telah berkata Imam Ghazali ra bahawa barangsiapa yang ingin memperolehi harta yang banyak lagi berkat, ingin dikasihi oleh setiap manusia, ingin berwibawa, ditakuti musuh & ingin menjadi insan yang terhormat, maka berzikirlah dengan "Ya Hayyu Ya Qayyuum..." sebanyak 1000x setiap malam @ selang sehari.Hendaklah dilakukan secara berterusan, InsyaAllah akan tercapai segala hajat.

65."Ya Wajiid" ( Maha Menemukan ) - andai berkeinginan keperibadian yang kukuh, tidak mudah terpengaruh & kukuh pendirian, maka perbanyakkanlah zikir ini.

66."Ya Majiid" ( Maha Mulia ) - demi kecergasan otak & agar dipermudahkan hati untuk menerima pelajaran, maka hendaklah pelajar tersebut memperbanyakkan zikir ini setiap hari.

67."Ya Waahid" ( Maha Esa ) - bagi pasangan yang belum mempunyai cahaya mata & tersangat ingin untuk menimangnya, amalkan zikirkan ini sebanyak 190x setiap kali selesai menunaikan solat 5 waktu selama 1 bulan & selama itu juga hendaklah berpuasa sunat Isnin & Khamis, InsyaAllah...

68."Ya Somad" ( Maha Diminta ) - ketika dalam kelaparan akibat sesat @ kesempitan hidup, maka pohonlah kepada Allah dengan zikir ini sebanyak mungkin.InsyaAllah, diri akan berrasa segar.

69."Ya Qaadir" ( Maha Kuasa ) - apabila kita berhajatkan sesuatu namun ianya selalu gagal, maka amalkan zikir ini sebanyak 305x setiap hari, InsyaAllah segala hajat akan berhasil.

70."Ya Muqtadir" ( Maha Menentukan ) - agar tercapai tujuan yang dikehendaki, selain dari berikhtiar secara lahiriah, maka berzikirlah dengan zikir ini sebeberapa mampu sehingga ikhtiar kita itu berhasil kerana zikr ini akan mempercepatkan keberhasilan hajat kita.

71."Ya Muqaddim" ( Maha Mendahulukan ) - menurut imam Ahmad bin Ali Al-Buuniy, beliau berkata"Barangsiapa yang berzikir dengan zikir ini sebanyak 184x setiap hari, InsyaAllah, nescaya segala usahanya akan berhasil".

72."Ya Muahkhir" ( Maha Melambat-lambatkan ) - bagi meningkatkan lagi ketaatan kita kepada Allah, perbanyakkanlah zikir ini.

73."Ya Awwal" ( Maha Pemulaan ) - barangsiapa yang mengamalkan zikir ini sebanyak 27x setiap hari, InsyaAllah segala yang dihajati akan diperkenankan Allah.

74."Ya Aakhir" ( Maha Penghabisan ) - amalkan zikir ini sebanyak 200x sesudah solet 5 waktu selama 1 bulan, InsyaAllah tuhan akan membuka pintu rezeki yang halal.

75."Ya Dhaahir" ( Maha Menyatakan ) - amalkan zikir ini sebanyak 1106x sesudah solat waktu di tempat yang sunyi ( khalwat ), nescaya Allah akan membuka hijab padanya dari segala rahsia yang pelik & sukar serta diberi kefahaman ilmu.

76."Ya Bathinu" ( Maha Tersembunyi ) - Untuk ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia biasa, dibaca untuk setiap ba'da solat fardu lima waktu sebanyak 30x, pasti akan dikabulkan ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia biasa.

77."Ya Waaliy" ( Maha Menguasai Urusan ) - memperbanyakkan zikir ini setiap pagi & petang boleh menyebabkan seseorang itu menjadi orang yang ma'rifat, iaitu hatinya dibuka oleh Allah. Difahamkan para wali Allah selalu memperbanyakkan zikir ini.

78."Ya Muta'aAliy" ( Maha Suci / Tinggi ) - sekirnya kita berjumpa dengan mereka yang berkedudukan tinggi @ yang sukar untuk ditemui, maka bacalah zikir ini sebanyak mungkin sewaktu mengadap.InsyaAllah dengan mudaj kita akan berjumpa dengannya & segala hajat yang penting2 akan berhasil.

79."Ya Bar" ( Maha Bagus [ Sumber Segala Kelebihan ] ) - amalkan zikir ini sebanyak mungkin setiap hari.InsyaAllah segala yang kita hajati akan terlaksana dengan mudah.

80."Ya Tawwaab" ( Maha Penerima Taubat ) - bagi orang yang selalu buat dosa & ingin bertaubat maka hendaklah memperbanyakkan zikir ini supaya mudah diberikan petunjuk kembali ke jalan yang lurus.

81."Ya Muntaqim" ( Maha Penyiksa ) - Jika kita berhadapan dengan orang yang zalim, supaya dia tidak melakukan kezalimannya kepada kita, maka hendaklah kita memperbanyakkan zikir ini setiap kali sesudah solat fardhu. InsyaAllah, kita akan mendapat pertolongan Allah.

82."Ya 'Afuww" ( Maha Pemaaf ) - barangsiapa memperbanyakkan zikir ini, nescaya di akan diampuni segala dosanya oleh Allah.

83."Ya Rauuf" ( Maha Mengasihi ) - bagi sesiapa yang inginkan dirinya disenangi oleh teman @ sesiapa sahaja yang memandangnya, amalkan zikir ini sebeberapa mampu sama ada waktu siang mahupun malam.

84."Ya Maalikul Mulki" ( Maha Pemilik Kekuasaan ) - seseorang pengarah @ ketua yang ingin kedudukannya kekal & tetap tanpa diganggu gugat, hendaklah selalu mengamalkan zikir ini sebanyak 212x sesudah solat fardhu & 212x pada setiap malam selama sebulan. InsyaAllah akan mendapat pertolongan Allah.

85."Ya Zul Jalaali Wal Ikraam" ( Maha Pemilik Keagungan & Kemuliaan ) - amalkan zikir ini sebanyak 65x setiap hari selama sebulan, InsyaAllah segala hajat kita akan tercapai dengan pertolongan Allah.

86."Ya Muqsith" ( Maha Mengadili ) - berzikirlah dengan zikir ini mengikut kemampuan, Insya Allah tuhan akan menganugerahkan sifat adil kepada mereka yang mengamalkannya.

87."Ya Jaami" ( Maha Mengumpulkan ) - sekiranya ada dikalangankeluarga kita @ isteri kita yang lari dari rumah, maka amalkan zikir ini sebanyak mungkin pada setiap hari dengan niat semoga Allah menyedarkan orang tersebut.Dengan izin Allah, orang yang lari itu akan pulang dalam jangka waktu yang singkat.

88."Ya Ghaniy" ( Maha Kaya Raya ) - amalkan zikir ini pada setiap hari sebanyak mungkin, InsyaAllah apa yang kita usahakan akan cepat berhasil & kekayaan yang kita perolehi itu mendapat berkat.

89."Ya Mughniy" ( Maha Pemberi Kekayaan ) - mintalah kekayaan yang bermnfat untuk kehidupan di dunia & akhirat kepada Allah dengan memperbanyakkan zikir ini, InsyaAllah segala hajat kita akan tercapai.

90."Ya Maani" ( Maha Membela / Menolak ) - andai kita selalu mengamalkan zikir ini sebanyak 161x pada waktu menjelang subuh setiap hari, InsyaAllah kita akan terhindar dari orang-orang zalim & suka membuat angkara.

91."Ya Dhaarr" ( Maha Pembuat Bahaya ) - asma ini sangat berguna didalam ikhtiar kita dalam menyembuhkan sesuatu penyakit yang mana sudah lama dihadapi & telah puas dihidapi & telah puas diubati. Amalkan zikir ini sebanyak 1001x pada setiap hari, InsyaAllah dengan ikhtiar ini penyakit itu akan cepat sembuh.

92."Ya Naafi" ( Maha Pemberi Manfaat ) - menurut Imam Ahmad Al-Buuniy, barang siapa yang mengamalkan zikir ini setiap hari, maka bagi orang yang sakit, sakitnya akan sembuh & bagi orang yang susah akan dihilangkan kesusahannya dengan izin Allah.

93."Ya Nuur" ( Maha Pemberi Cahaya ) - menurut Sheikh Ahmad Muhammad As Shawi, barangsiapa yang mengkehendaki kemuliaan yang agung & memperolehi apa yang dimaksudkan baik kebaikkan di dunia mahupun kebaikkan di akhirat kelak, maka hendaklah selalu berzikir dengan zikir ini setiap pagi & petang.

94."Ya Haadiy" ( Maha Pemberi Petunjuk ) - bagi sesiapa yang dalam perjalanan ke sesuatu tempat tertentu, kemudiannya sesat, hendaklah ia memohon petunjuk Allah dengan memperbanyakkan zikir ini, InsuaAllah akan diberikan pertolongan Allah & akan cepat lepas dari kesesatan tersebut.

95."Ya Baadii" ( Maha Indah / Tiada Bandingan ) - andai kita mempunyai rancangan yang sangat penting & bagi memastikan rancangan kita itu berjaya serta berjalan lancar, maka birzikirlah dengan zikir ini sebanyak 500x selepas solat fardhu.InsyaAllah Tuhan akan memberikan pertolongan hingga rancangan kita berjaya & berjalan lancar.

96."Ya Baaqy" ( Maha Kekal ) - amalkan zikir ini sebanyak mungkin tanpa mengira batas waktu, InsyaAllah dengan ikhtiar ini semua pekerjan yang telah menjai punca rezeki tidak akan mudah terlepas, perniagaan tidak akan rugi @ bankrap dengan berkat zikir ini.

97."Ya Waarits" ( Maha Membahagi / Mewarisi ) - sekiranya kita berzikir sebanyak 500x selepas solat fardhu @ sebagainya, supaya segala urusan kita itu berjalan lancar, maka hendaklah peda setiap malam berzikir dengan zikir ini sebanyak 707x. InsyaAllah, berkat zikir ini Allah kan memberi petunjuk sehingga usaha kita berhasil dengan baik & memberangsangkan.

98."Ya Rasyiid" ( Maha Pandai / Bijaksana ) - walaupun kita tergolong didalam golongan yang serdas otak, namun biasakanlah zikir ini sebanyak mungkin, nescaya otak kita akan menjadi lebih cerdas.

99."Ya Shabuur" ( Maha Penyabar ) - agar kita diberi kesabaran oleh Allah dalam segala hal, maka berzikirlah dengan zikir ini menurut kemampuan. Dengan sifat sabar & penuh pengharapan kepada Allah, maka segala usaha & upaya akan mencapai kejayaan.